Sabtu, 04 Juni 2011
Di bawah ini adalah contoh-contoh program dengan menggunakan Microsoft Visual Basic.6.0, silahkan download beberapa program siap pakai di bawah ini :

1.   Program Super Market

2.   Program Pesanan

3.   Program Seleksi Karyawan

4.   Program Rekam Medis

5.   Program Rental VCD

6.   Program Pembelian

7.   Program Perpustakaan

8.   Program Penggajian

9.   Program Penjualan

10. Program Klinik Penyakit Mata

11. Program Inventory Control

12. Program Bank

Semoga Program Ini Bermanfaat,,,
Minggu, 30 Januari 2011
Assalamualaikum, Habib Luthfi yang saya hormati, belakangan ini masyarakat indonesia yang mayoritas beragama Islam, dihebohkan dengan beredarnya film “kiamat2012”, produksi hollywood, film ini menceritakan terjadinya “kiamat” di bumi pada tahun tersebut.

Konon kiamat ini sudah diramalkan oleh suku-suku kuno seperti, suku Maya yang hidup ribuan tahun yang lalu di Mexico.

Buku kuno Iching juga meramalkan hal yang sama, bahkan peramal indonesia, seperti Mama Laurent, mengatakan hal yang sama. Yang ingin sya tanyakan, apa yang harus kita lakukan terhadap ramalan-ramalan tersebut, mengingat ramalan mereka konon sudah sering terjadi.
Semoga Habib senantiasa dalam kedaan sehat wal afiat dan dalam lindungan Allah Swt..
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Ade Firmansyah

Menteng Asri, Bogor


Al Habib Muhammad Lutfi Bin Yahya menjawab:

Waalaikum salam Wr.Wb.

Kita sebagai umat Islam, mempunyai Nabi sendiri, yaitu nabi Muhammad SAW. Nabi kita sudah bersabda, kita harus beriman pada enam perkara, yaitu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,hari akhir atau kiamat, serta qodlo dan qodar.


Mengenai yaumil akhir atau kiamat, Rasulullah tidak pernah mengatakan kapan akan terjadi, hanya disaratkan bahwa kiamat akan terjadi pada hari jum’at. Pernyataan Rasulullah ini bukan ramalan. Beliau mendapat tuntunan langsung dari Allah Swt. sekali lagi bukan ramalan.


Sekarang tinggal kita memilih, apakah kita mempercayai apa yang kita imani itu, atau tidak. Jangan sampai karena ramalan-ramalan dari yang lain, aqidah kita rusak karenanya.
Jangan sampai kita termakan apalagi ternina bobokan oleh ramalan-ramalan tersebut, sehingga kita semuanya hanya sibuk bertasbih, melupakan ibadah yang lain, yaitu berusaha dan beramal untuk kehidupan dunia, sehingga umat islam Indonesia makin tertinggal.

Jika para peramal itu menyatakan bahwa tahun 2012 keadaan dunia tidak bisa di terawang dan gelap, saya juga bisa meramalkan, dan ramalan saya aneh, tahun 2012 bangsa indonesia akan mengalami kemajuan dan kemakmuran yang luar biasa. Tinggal manusianya mempersiapkan diri untuk menghadapi itu kuat atau tidak.

Perlu diketahui, selain Allah, semuanya adalah mahluk, yang mempunyai sifat kekekalan hanyalah Sang pencipta. Dan selain Allah pasti akan mengalami kerusakan, entah karena itu faktor unsur ketuaanya zaman ini, atau karena unsur lainnya. Mahluk adalah tempatnya segala kelemahan, semua memerlukan perlindungan yang maha kuasa, dan semuanya pun mendapatkan perlndungan dari-Nya.

Mengenai bencana alam, gempa dan sebagainya, jangan kita hubung-hubungkan dengan pendapat peramal si A, B atau C. Kita kembalikan kepada ajaran tauhid kita. Rasulullah Saw. pernah bersabda bahwa dunia ini sudah tua, tidak usah kita beragumentasi atau atau berdialog yang terlalu panjang.

Untuk kelestarian bumi ini, Allah mengajarkan bagaimana akhlak kita terhadap bumi dan lingkungan alam disekitar kita. Kalau lingkungan ini tidak kita jaga, ia akan rapuh. Contohnya sungai, ada dua sebab yang mengakibatkan banjir pada musim hujan. Pertama, kapasitas air yang berlebih. Kedua aliran air yang terganggu oleh sampah, sehingga airnya meluap. Nah, hal yang kedua ini diakibatkan oleh ulah atau perbuatan manusia.

Karena itu solusinya, pertama tidak membuang sampah disungai. Kedua menjaga kebersihan sungai itu sendiri, sebab sesunguhnya air sungai itu banyak manfaatnya, selain untuk kebutuhan manusia, juga untuk kebutuhan alam disekitar kita. Banyak yang mengambilnya untuk air minum, mandi, dunia pertanian, dan sebagainya. Kalau air sungai itu sendiri sudah kena limbah, sementara ia mengaliri dunia pertanian, apa akibatnya?

Mari kita pekaya diri kita dengan mengingat dan melakukan pendekatan diri pada Allah Swt. meningkatkan keyakinan dan ketakwaan kita kepada Allah. Serta yang tak kalah penting, ikhtiar kita dalam memelihara lingkungan ini. Sehingga muncul lingkungan harmoni alam antara nmanusia dan lingkungan di sekitarnya.

(Hasil Wawancara Majalah Al Kisah pada Al Habib M. Luthfi bin Yahya/ No 25/14 Des 09)
Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak dan setiap anak memilki 70.000 syaitan. Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk mengganggu anak – anak muda, sebagian untuk mengganggu orang tua sebagian untuk menggunggu wanita tua, sebagian anakku juga aku tugaskan kepada para zahid. Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjama’ah. Tanpanya manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjama’ah.

Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu dimata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur hingga pahalanya terhapus.
Aku punya anak yang senang berada dilidah manusia. Jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.
Pada setiap seseorang wanita yang berjalan, anakku dan syaitan duduk dipinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.
Syaitan juga berkata ,”Keluarkan tanganmu”, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaitan pun menghiasi kukunya. Mereka, anak –anakku selalu menyusup dan berubah ke satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.
Akhirnya mereka menyembah allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.
Tahukah kamu, Muhammad ? Bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya sembuh seketika. Aku terus meggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.



*Cara Iblis Menggoda*
Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?
Akulah mahluk pertama yang berdusta. Pendusta adalah sahabatku. Barang siapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku. Tahukah kau Muhammad? Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa derngan nama Allah bahwa aku benar-benar menasihatinya. Sumpah dusta adalah kegemaranku. Ghibah (gosip) dan Namimah (adu domba) kesenanganku. Kesaksian palsu kegembiraanku. Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata-kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. Jadi semua anak-anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, Cerai.

Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur – ngulur shalat, Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikkan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia menundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya ke mukanya.

Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya lihat kiri dan kananmu, ia pun menoleh. Pada saat itu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku ucapkan ‘salatmu tidak sah’. Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.
Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. I apun shalat seperti ayam yang mematuk beras.
Jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjama’ah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkan sebelum iamam. Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika menguap, syaitan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia. dan ia pun semakin taat padaku.
Kebahagiaan apa untukmu, sedangfkan aku amemerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. Aku katakan padanya, “Kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. Orang sakit dan miskin tidak. Jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.

Ia pun mati dalamkekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan. Wahai Muhammad, apakh engkau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari Islam ?”

10 Permintaan Iblis Kepada Allah SWT

“Berapa yang kau pinta dari Tuhanmu?”
“10 macam”
“ Apa saja?”
“Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan. Allah berfirman, “Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. Dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan”(Qs Al Isra :64).
Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga dari makanan haram dan bercampur dengan riba. Aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.
Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah. Maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaitan.
Aku minta agar bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal. Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku. Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku. Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku. Aku minta agar Allah memberikan saudaraku, maka ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku. Allah berfirman, “ Orang – orang boros adalah saudara – saudara syaitan. “(Qs. Al – Isra:27).
Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku. Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia. Allah menjawab, “silakan”, aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat. Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.

Iblis berkata : “ Wahai Muhammad, aku tak bisa meyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikkan dan menggoda,”
Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorang pun. Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya Rasul yang menyampaikan amanah. Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun dimuka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang telah ditentukan sengsara. Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak diperut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.

Rasulullah SAW lalu membaca ayat : “Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud : 118 – 119). Juga membaca, “Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku: (Qs Al-Ahzab :38). Iblis lalu berkata : “Wahai Rasul Allah takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para Nabi dan Rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin makhluk – makhluk celaka dan pemimpin penduduk neraka. Aku si celaka yang terusir. Ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. Dan aku tak berbohong.”
Ketika di zaman Nabi SAW, terdapat seorang perompak jalanan yang terkenal. Setiap tengah malam, dia akan menangkap dan merompak siapa saja yang ditemuinya berjalan sendiri. Kadang-kala, dia akan memukul dan membunuh orang yang dirompaknya. Setelah merompak, dia terus pulang ke rumah. Tidak ada seorang pun yang mampu menangkap lelaki tersebut. Disebabkan kekejamannya, Nabi SAW telah berkata dengan perasaan marah tentang lelaki tersebut: “orang itu jahat, jika dia meninggal, aku tidak akan menyembahyangkan dan mengkebumikannya di tanah perkuburan orang Muslim”. Setelah beberapa tahun kemudian, lelaki tersebut meningggal dunia. Dia mempunyai seorang anak perempuan. Malangnya, anak perempuan itu tidak menemui seorang pun yang mau membantunya untuk mengurus jenazah ayahnya. Disebabkan Nabi SAW pernah mencela perbuatan ayahnya "tidak akan menyembahyangkan dan mengkebumikannya di tanah perkuburan orang Muslim", orang-orang nakal telah membawa jenazah tersebut melalui jalan Madinah dan membuangnya ke dalam sebuah tempat kotor .

Setelah jenazah itu dibuang, Allah berfirman kepada Nabi Muhammad SAW dan berkata, “Ya Habibi ya Muhammad! Wahai kekasih Ku Nabi SAW, hari ini seorang dari wali Ku telah meninggal dunia. Kamu harus pergi dan memandikannya, mengkafankannya, menyembahyangkanya serta mengkebumikannya.” Nabi SAW terkejut, sepanjang hidupnya baginda telah mencela lelaki tersebut.
 
Sekarang lelaki tersebut telah meninggal dunia, Allah memberitahukan baginda bahwa lelaki tersebut  (perampok) sebenarnya adalah wali-Nya. "Bagaimana dia bisa menjadi wali?" Sesungguhnya tidak ada seorang pun yang dapat mencampuri urusan pengetahuan Allah, walaupun Nabi SAW. Jika Allah mau menjadikan seorang perompak sebagai wali-Nya, tidak boleh sama sekali kita bertanya “KENAPA?” Kita mesti menerimanya.
 
Oleh sebab itu, mengikuti ajaran Sufi dan ajaran di dalam tarekat, kita mesti memandang orang disekeliling lebih baik daripada kita. Kita tidak tau jika Allah akan menaikkan makam seseorang kepada makam yang lebih tinggi daripada makam kita; Siapa tahu? Tidak akan ada seorang pun yang akan tau, oleh yang demikian janganlah kita mencampuri urusan-Nya.

Jangan memandang rendah kepada orang lain, jika kita merasa kita lebih baik daripada mereka. Kita tidak tahu hati orang tersebut, pandangan Allah adalah wali ataupun bukan. Siapa yang tahu? yang demikian, kita perlu memandang tinggi kepada orang lain, menghormati mereka dan sentiasa merendahkan diri sendiri. Jangan sama sekali menunjukkan ego dan senantiasa berpuas hati. Allah berkata kepada Nabi S.A.W, “Ya Rasulullah, pergi cari dia dan bersihkan dia.” Dengan serta merta, Nabi SAW memanggil Sayyidina Abu Bakar as-Siddiq dan berkata, “Wahai Abu Bakar, kita perlu pergi dan mencari ‘lelaki’ tersebut.” Abu Bakar berkata, “Ya Rasulullah, baginda pernah berkata bahwa baginda tidak akan mengkuburkan lelaki tersebut di tanah pemakaman orang Islam, dia bukan seorang muslim!” Nabi S.A.W berkata, “Tidak, tinggalkan persoalan Muslim. Allah memberitahuku tentang lelaki tersebut adalah seorang wali!” Apa yang telah dilakukan oleh perompak tersebut sepanjang hidupnya sehingga dia menjadi seorang wali? Sepanjang hidupnya, dia telah membunuh, merompak dan mencuri.
 
Nabi S.A.W pergi ke tempat tersebut, mengambil mayat lelaki tersebut dengan tangan baginda sendiri, dan membawanya pulang ke rumahnya dengan sahabat-sahabatnya. Kemudian, baginda membersihkannya, memandikannya, mengkafankannya, menyembahyangkannya dan seterusnya membawa jenazah lelaki tersebut dari masjid ke Jannat ul-Baqi. Jarak perjalanan dari masjid ke Jannat ul-Baqi berjarak 15 menit jika berjalan kaki.
 
Namun begitu, Nabi S.A.W menempuh jalan tersebut lebih dari dua jam untuk sampai dari tempat yang pertama ke tempat yang kedua. Semua sahabat-sahabat baginda merasa heran melihat cara rasulullah SAW. berjalan. Dengan tangan baginda sendiri baginda telah membersihkan lelaki tersebut, memandikannya dan menyembahyangkannya.
 
Semasa baginda membawa jenazah tersebut ke tanah kuburan, baginda berjalan menggunakan jari kakinya (secara menjinjit). Lantas sahabat-sahabat baginda bertanya, “Wahai Rasulullah, kenapa engkau berjalan demikian?” Baginda menjawab, “Allah telah memerintahkan semua wali yang ada di timur dan barat, dan semua malaikat yang berada di tujuh surga dan semua para wali hadir dan mengiringi jenazah ini. Mereka semua terlalu banyak dan memenuhi jalan, dan aku tidak mempunyai tempat untuk berjalan. Sepanjang hidupku, aku tidak pernah terkejut seperti hari ini.”
 
Sesudah mengkebumikan lelaki tersebut, Nabi S.A.W tidak berkata dengan siapapun. sebaliknya baginda terus pulang ke rumah dengan badan yang bergetar-getar. Baginda duduk dengan Sayydina Abu Bakar dan bertanya kepada baginda tentang apa yang telah dilakukan oleh wali tersebut; menjadi perompak sepanjang hidupnya tetapi mendapat tempat yang cukup tinggi di sisi Allah.
 
Sayyidina Abu Bakar berkata, “Wahai Rasulullah, aku berasa malu untuk bertanyakan tentang apa yang telah aku saksikan hari ini, ia sesuatu yang mengherankan.” Kemudian, Nabi SAW. menjawab, ”Wahai Abu Bakar, aku lebih terkejut daripada kamu, dan aku sedang menunggu kehadiran Jibril dan bertanya apa sebenarnya yang terjadi” Jibril datang, Nabi SAW berkata, ”Wahai Jibril, apakah yang terjadi sebenarnya?” Jibril menjawab, ”Wahai Nabi SAW., janganlah engkau bertanya kepadaku. Aku juga heran seperti baginda. Oleh sebab itu, jangan merasa heran karena itu adalah kehendak Allah. Manusia tidak dapat melakukan itu semua dan Dia memberitahu baginda untuk bertanya pada anak perempua tersebut tentang apa yang telah terjadi semasa hidupnyanya.”
 
Dengan segera baginda pergi tidak ditemani oleh Sayydina Abu Bakar, Nabi SAW dengan sendirinya pergi ke rumah perompak tersebut. Nabi SAW dengan rendah hati  bertanya apa yang telah dilakukan oleh ayahnya semasa hidupnya: “Wahai anakku, ceritakan kepadaku bagaimana kehidupan ayahmu.” Anak perempua itu berkata, “Wahai Rasulullah, aku begitu malu dengan apa yang akan aku ceritakan kepada kamu. Ayahku seorang pembunuh dan seorang perompak. Aku tidak pernah melihat dia melakukan melakukan kebaikan. Dia merompak dan mencuri siang dan malam kecuali satu bulan.” Akan tetapi apabila bulan tersebut tiba, dia akan berkata: “Bulan ini adalah bulan tuhanku,” kerana ayahku pernah mendengar engkau berkata, "Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulan Nabi SAW.dan Ramadan adalah bulan umat Muhammad.” Kemudian ayahku berkata lagi, “aku tidak tahu dengan bulan Nabi SAW atau bulan umat Muhammad, kecuali bulan tuhanku.” Oleh sebab itu aku akan duduk di dalam bilikku bersendiriaan, dan bersuluk sepanjang bulan ini.
 
Nabi SAW bertanya kepada anak perempuan itu lagi, “Apakah jenis suluk yang dia lakukan?” Dia menjawab, ”Wahai Rasulullah, satu hari ketika ayahku sedang berjalan untuk mencari seseorang yang akan dirompaknya, dia bertemu dengan seorang lelaki tua yang berumur 70-80 tahun. Lantas ayahku memukulnya hingga pingsan, dan kemudiannya merompaknya. Dia menemukan sehelai kertas kecil yang tergulung pada orang tua tersebut. Kemudian, dia membukanya dan mendapati di dalamnya ada satu doa. Ayahku amat gembira dengan doa tersebut. ”
 
Setiap tahun, apabila datang bulan Rajab-bulan Allah , ayahku akan duduk bersendirian dan membaca doa tersebut siang dan malam, menangis dan membaca, kecuali keluar untuk makan dan membersihkan diri. Apabila bulan Rajab berakhir, dia akan bangun dan berkata, bulan Allah telah tamat, sekarang untuk menyenangkanku aku akan kembali merompak dan mencuri untuk 11 bulan yang akan datang.
 
Doa (Doa awliya’ Abbas) yang digunakan oleh lelaki tersebut adalah sangat penting dan kita dinasehatkan untuk membacanya 3 kali sehari ketika bulan Rajab. guru saya berkata doa ini mencuci semua dosa dan menjadikan kamu putih seperti bayi yang baru dilahirkan. Doa ini amat terkenal di dalam ajaran sufi. Apabila Nabi SAW meminta anak perempuan tersebut memberikan doa itu kepadanya, baginda terus mencium kertas doa tersebut dan menyapunya pada badan baginda. Jangan tinggalkan doa dan amalkannya ketika bulan ini datang, teruskan membacanya, dan Allah akan memberi pengampunan kepada kita. Insy Allah. tergantung kepada niat masing-masing.
 
Allah telah berkata kepada Nabi SAW, “Wahai Nabi yang Kucintai, orang itu telah datang dan memohon ampunan kepadaKu di dalam bulan yang sangat berharga. Oleh karena itu, dia berkorban satu bulan penuh dalam setahun untukKu, Aku ampuni semua kesalahannya, dan aku ganti semua dosanya dengan pahala . Kerana dia mempunyai terlalu banyak dosa, sekarang dia mempunyai banyak ganjaran, dan dia kini menjadi wali besar.” Kerana satu doa, Allah jadikan seseorang yang tidak pernah beribadat sepanjang hidupnya menjadi wali.

Wassalam...
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda: 
"Artinya : Juraij adalah seorang laki-laki ahli ibadah, ia jadikan suatu bangunan untuk beribadah. (Suatu saat) ibunya mendatanginya sedangkan ia dalam keadaan shalat, ibunya berkata : "Wahai Juraij !",maka Juraij (bimbang) dan berkata : "Ya Allah (aku memenuhi panggilan)ibuku ataukah (aku meneruskan) shalatku?" maka ia berketetapan meneruskan shalatnya, ibunya pergi. Keesokan hari ibunya mendatanginya lagi dan memanggilnya : "Wahai Juraij !", maka Juraij (bimbang) dan berkata : "Ya Allah (aku memenuhi panggilan) ibuku ataukah (aku meneruskan) shalatku?" maka ia berketetapan meneruskan shalatnya. Keesokan hari ibunya mendatanginya lagi, dan memanggilnya : "WahaiJuraij !", maka Juraij (bimbang) dan berkata : "Ya Allah (aku memenuhi panggilan) ibuku ataukah (aku meneruskan) shalatku ?" maka ia berketetapan meneruskan shalatnya, maka ibunya (jengkel) dan berkata :"Ya Allah Jalla Jala Luhu janganlah matikan anakku hingga ia melihat wajah pelacur". Adalah bani Israil membicarakan tentang Juraij dan ibadahnya, maka berkata seorang wanita pelacur yang cantik : "Jika kalian berkehendak, saya akan menggodanya". Maka wanita tadi menggoda Juraij, akan tetapi Juraij tidak bergeming padanya, lalu wanita itu mendatangi penggembala yang berteduh di tempat peribadatan Juraij, hingga berzina dengannya. Kemudian hamilah wanita itu, maka tatkala melahirkan, ia berkata : "Bayi ini anaknya Juraij", maka merekapun segera meminta Juraij keluar, dan menghancurkan tempat peribadatan Juraij, serta memukulinya. Maka Juraij berkata : "Ada apa kalian ini?" mereka berkata : "Engkau telah berzina dengan wanita pelacur hingga melahirkan bayi !" lalu Juraij berkata : "Dimana bayi itu ?" kemudian mereka mendatangkan bayi itu. Juraij berkata : "Biarkan aku shalat !" lalu Juraij shalat, tatkala selesai, ia datangi bayi itu dan ia tekan perutnya. Lalu ia bertanya (kepada bayi itu) : "Siapa ayahmu ?" bayi itu menjawab : "Fulan, seorang penggembala". (setelah mendengar perkataan Juraij ini) merekapun menghadap Juraij dan menciuminya serta mengusap-usapnya. Kemudian mereka berkata : "Kami akan membangung kembali tempat peribadatanmu dari emas". Lalu Juraij berkata : "Tidak, kembalikan sebagaimana semula terbuat dari tanah"

Sungguh Ibu Juraij telah berdo'a (dan do'a orang tua itu dikabulkan) ketika anaknya tidak memenuhi panggilannya, dan ibunya mendo'akan kejelekan atas Juraij, yaitu ia berdo'a agar Juraij melihat wajah pelacur, jika demikian halnya maka si juraij akhirnya melihat wajah pelacur.

Wassalam...
Dikisahkan pula bahwasanya ada seorang wanita yang memiliki anak yang sangat jahat dan hari-harinya pun dilalui dengan lumuran dosa. Si ibu yang merupakan sosok wanita shalihah yang menyadari anaknya seperti itu, tentu saja menyuruh si anak untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruknya dan kemudian berbuat kebajikan serta tidak berpindah lagi kepada kebiasaan buruknya tersebut. 

Tetapi, anaknya tetap membandel, ia tidak mau berpindah dari kelakuan jahatnya yang telah dilakukannya selama ini. Perbuatan maksiat itu terus dilakukannya sampai ia menemui ajalnya. Maka bersedihlah sang ibu demi melihat anaknya yang mati tanpa tobat, di mana ia tidak melihat satu sisi pun dari kehidupan anaknya yang akan menyelamatkannya di hadapan Tuhan Penguasa Akhirat. Sang ibu tampaknya pasrah dengan nasib buruk yang akan dialami oleh sang anak di dalam kubur dan lebih-lebih di neraka.

Di suatu malam, ketika wanita itu tertidur, ia bermimpi tentang anaknya disiksa oleh malaikat penjaga kubur di dalam kuburnya. Akibatnya, semakin bertambah kedukaan sang ibu tersebut manakala bayangannya selama ini dilihatnya secara langsung sekali pun hanya dalam mimpi. Tetapi benarkah sang anak disiksa? 

Ternyata, ketika sang ibu memimpikan lagi anaknya di lain kesempatan, ia melihat anaknya dalam rupa dan kondisi yang sebaliknya dalam mimpi sebelumnya. Ia melihat anaknya saat itu diperlakukan dengan perlakuan yang sangat elok, yang berada dalam keadaan suka dan bahagia. Sehingga, ibunya pun terheran-heran dan bertanya pada sang anak, “Apa gerangan yang membuatmu bisa diperlakukan seperti ini, padahal dulu semasa engkau hidup engkau penuh dengan lumuran dosa?” Sang anak menjawab, “Wahai ibunda, di suatu ketika telah lewat di hadapanku sekelompok orang yang sedang mengusung jenazah yang hendak dikuburkan.”

Mayat itu kukenal, dan ia semasa hidupnya ternyata lebih jahat daripada diriku. Kemudian aku ikut mengiringi pemakamannya, dan disana aku sempat menyaksikan makam-makam lainnya. Ketika itulah aku berpikir bahwa laki-laki sial itu sudah pasti ditimpa oleh huru-hara akhirat akibat perbuatan maksiatnya. Secara tidak sadar aku menangis dan membayangkan kalau diriku juga bakal ditimpa peristiwa yang mengerikan yang sama. Pada saat itulah aku menyesali segala kesalahan dan dosa yang telah kuperbuat, dan bertobat dengan sebenar-benarnya tobat di hadapan Ilahi.

Kemudian, aku membaca Al-quran dan shalawat Nabi Muhammad SAW sebanyak sepuluh kali dan membacakan shalawat kesebelas kalinya dan pahalanya kuhadiahkan kepada ahli kubur yang naas tersebut, sehingga disitulah Allah SWT menunjukkan kemaha pengampunan-Nya. Dia mengampuni dosa-dosaku. Jadi apa yang telah engkau lihat wahai ibunda, itulah nikmat yang telah diberikan Allah SWT atasku. Ketahuilah ibunda, bahwa shalawat atas Nabi SAW itu menjadi cahaya di dalam kuburku, menghapuskan dosa-dosaku dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang hidup maupun yang sudah meninggal.

Allahumma Sholly 'Ala Sayyidina Muhammad

Wassalam...
Diriwayatkan bahwa telah datang seorang perempuan kepada Imam Hasan Al Bashri radhilallahu'anhu, berkatalah wanita tersebut, “Sesungguhnya anak perempuanku yang masih sangat muda telah meninggal dan aku ingin melihatnya di dalam kubur. Maka aku datang kepadamu agar engkau mengajarkan aku tentang apa yang dapat aku jadikan perantara untuk melihatnya.” Lalu Imam Hasan mengajarkan beberapa amalan kepada perempuan itu, dan diapun dapat bermimpi melihat anaknya. Dalam mimpinya itu, ia melihat anaknya terikat dan tersiksa. Diceritakanlah hal itu kepada Imam Hasan, dan ia pun bersedih hati karenanya.

Berselang beberapa waktu, Imam Hasan bermimpi melihatnya (anak wanita tersebut) di dalam surga dan di atas kepalanya terdapat mahkota, lalu wanita itu berkata kepada Imam Hasan, “Hai Imam Hasan, tidakkah engkau mengenaliku? Aku adalah anak putri dari perempuan yang datang kepadamu dahulu dan mengatakan begini begitu kepadamu.” Berkatalah Imam Hasan kepadanya, “Apa yang menjadikanmu dalam keadaan seperti yang kulihat ini, padahal apa yang diceritakan ibumu tak seperti yang kulihat kini?” Dia menjawab, “Ada seorang laki-laki lewat di atas kuburan kami, dia membaca shalawat kepada Rasulullah SAW sekali, sedang dalam kuburan itu ada lima puluh lima orang dalam siksaan.” Lalu berserulah malaikat, “Hilangkanlah siksa dari mereka berkat bacaan shalawat laki-laki ini.” Sebab bacaan shalawat seorang laki-laki itulah, mereka mendapatkan ampunan, termasuk diriku.”

Camkanlah... Betapa satu bacaan shalawat kepada Rasulullah SAW mampu menghilangkan siska kubur bagi lima orang, apalagi berpuluh-puluh atau beratus-ratus kali, padahal orang tersebut tidak menujukannya kepada mereka (orang-orang yang sedang disiksa), tapi inilah bukti kemurahan Allah bagi siapapun yang mencintai dan mengagungkan Kekasih-Nya Muhammad Rasulullah SAW.

Kitab Mukasyafatul Qulub Bab VII, hal 39, karya Imam Ghazali radhiallahu'anhu (450 H - 505 H)

Wassalam...
Diriwayatkan dari Syaikh Muhammad bin Munkadir radhiallahu'anhu, sesungguhnya beliau berkata, aku mendengar dari ayahku berkata bahwa, Ketika Imam Sufyan Ats Tsauri radhiallahu'anhu sedang Thawaf, tiba-tiba ia melihat seorang laki-laki yang tidak mengangkat telapak kainya dan tidak pula meletakannya (terapung), kecuali hanya membaca SHALAWAT KEPADA RASULULLAH SAW. Imam Ats Tsauri pun bertanya padanya, “Hai tuan, sesungguhnya engkau telah meningalkan bacaan tasbih dan tahlil, serta selalu membaca shalawat kepada Rasulullah SAW. Adakah telah terjadi sesuatu kepadamu sehingga kamu melakukan ini? Dia berkata, “Siapa kamu, semoga Allah SWT mengampunimu?” Imam Ats Tsauri menjawab, “Aku Sufyan Ats Tsauri.” Dia berkata, “Seandainya kamu bukan orang yang zuhud dari generasimu, tentu tidak akan aku ceritakan dan kuperlihatkan rahasiaku.”

Kemudian dia berkata lagi, “Aku pernah pergi bersama ayahku untuk beribadah haji ke Baitullah. Sampai di suatu tempat ayahku jatuh sakit. Aku merawatnya sampai pada akhirnya dia meninggal dunia dan menjadi hitam wajahnya. Aku berkata, “Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji’un.” Dan aku menutup wajahnya. Karena sangat mengantuk, aku tertidur dengan perasaan amat sedih. Lalu aku bermimpi bertemu dengan seorang laki-laki yang tidak pernah kulihat, ada laki-laki yang lebih tampan darinya, lebih bersih pakaianannya dan lebih harum darinya. Dia mengangkat salah satu kakinya dan meletakan kakinya yang lain, sehinga ia dekat dengan ayahku.

Kemudian ia membuka kain wajah ayahku dan mengusapkan tangannya, lalu bersinarlah wajah ayahku karena sentuhannya. Kemudian laki-laki itu beranjak hendak pulang. Aku bangkit dan kupegang pakaiannya lalu bertanya, “Hai hamba Allah, siapakah engkau ini? Mengapa Allah memberi anugrah kepada ayahku sebab kedatanganmu di tempat asing ini?” Dia menjawab, “Tidakkah engkau mengenaliku? Aku adalah MUHAMMAD BIN ABDULLAH RASUL ALLAH pembawa Al Qur’an. Ingat!, ayahmu adalah orang yang berlebihan, tetapi dia memperbanyak shalawat atasku. Ketika dia mengalami apa yang sedang dialaminya, dia minta pertolongan kepadaku, sedang aku adalah orang yang banyak menolong kepada orang yang memperbanya shalawat atas aku.” Lalu aku bangun, dan kudapati wajah ayahku benar-benar telah terang.

Kitab Mukasyafatul Qulub Bab XVII, hal 125, karya Imam Ghazali radhiallahu'anhu (450 H - 505 H)

Wassalam...
Sesungguhnya Malaikat Jibril AS datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, “Ya Rasulullah SAW, aku telah melihat seorang malaikat di langit berada di atas singsananya. Disekitarnya terdapat 70.000 malaikat berbaris melayaninya. Pada setiap hembusan nafasnya Allah SWT menciptakan darinya seorang malaikat. Dan sekarang ini kulihat malaikat itu berada di atas Gunung Qaaf dengan sayapnya yang patah sedang menangis.”

Ketika dia melihatku, dia berkata, “Adakah engkau mau menolongku?” Aku berkata, “Apa salahmu?” Dia berkata, “Ketika aku berada di atas singsana pada malam Mi’raj, lewatlah padaku Muhammad Kekasih Allah. Lalu aku tidak berdiri menyambutnya dan Allah menghukumku dengan hukuman ini, serta menempatkanku di sini seperti yang kau lihat.” Malaikat Jibril berikata, “Seraya aku merendah diri di hadapan Allah SWT, aku memberinya pertolongan.” Maka Allah SWT berfirman, “Hai Jibril, katakanlah agar dia membaca shalawat atas Kekasih-Ku Muhammad SW.” Malaikat Jibril berkata lagi, “Kemudian malaikat itu membaca shalawat kepadamu dan Allah SWT mengampuninya serta menumbuhkan kedua sayapnya, lalu menempatkannya lagi di atas singsananya.”

Fahamilah...Dengan ini kita dapat mengerti akan betapa keagungan shalawat, dan betapa pentingnya kita berdiri untuk menyambut dan menghormati saat Mahlul Qiyam atas kedatangan Rasulullah SAW dan para Ahlubait serta pewaris-pewarisnya..

Wassalam...
Ketika Rasulullah SAW pulang dari perjalanan Mi’raj yang mulia, Rasulullah SAW bersabda menceritakan salah satu kisahnya, “Ketika aku diperjalankan dimalam hari untuk Mi’raj ke langit, aku melihat seorang malaikat yang mempunyai seribu tangan, dan disetiap tangannya itu terdapat seribu jari-jemari. Ketika ia sedang menghitung dengan jari-jemarinya yang banyak itu, aku bertanya kepada Jibril AS, “Wahai Jibril, siapakah malaikat itu dan apakah yang sedang ia hitung?” Malaikat Jibril menjawab, ”Ia adalah malaikat yang ditugaskan untuk menghitung setiap tetesan air hujan, ia menghafal setiap tetesan air hujan yang diturunkan dari langit ke bumi.”

Karena takjub, maka Rasulullah SAW pun bertanya kepada malaikat tersebut, ”Apakah kamu mengetahui jumlah tetesan air hujan yang diturunkan dari langit ke bumi sejak Allah menciptakan dunia?” Malaikat itu menjawab, "Yaa Rasulullah SAW, demi Allah yang mengutusmu membawa kebenaran kepada seluruh alam, aku bukan hanya mengetahui jumlah setiap tetesan air hujan yang turun dari langit ke bumi, tetapi aku juga mengetahui secara rinci berapa jumlah tetesan air hujan yang jatuh di lautan, di daratan, di atas bangunan, di perkebunan, di daratan yang bergaram, di pekuburan dan dimana pun di setiap tempat."

Rasulullah SAW pun kagum terhadap kemampuan hafalan dan ingatan malaikat tersebut dalam perhitungan. Sejurus kemudian, malaikat itu berkata kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah SAW, ada sebuah hitungan yang tak sanggup aku menghafal dan mengingatnya dengan perhitungan tangan dan jari-jemariku, karena betapa banyaknya hitungan itu.” Rasulullah SAW pun bertanya penasaran, “Hitungan apakah itu?” Malaikat itu menjawab, ”Aku tidak sanggup menghitung betapa banyaknya pahala SHALAWAT yang disampaikan oleh sekelompok umatmu ketika namamu disebutkan dalam suatu majlis.”

Camkanlah...!!! Malaikat yang mampu menghitung tiap tetesan air hujan pun tak mampu menghitung banyaknya pahala orang yang bershalawat karena terlalu banyaknya kebaikan itu..

Wassalam...
Peringatan Maulid Rasulullah SAW tidak lain adalah untuk memantulkan kegembiraan kaum Muslimin menyambut dilahirkannya Rasulullah SAW. Bahkan tidak hanya umat Muslim saja yang bergembira, Abu Lahab pun bergembira dengan kelahiran Rasulullah SAW. Ia meluapkan kegembiraannya dengan cara memerdekakan hamba sahayanya yang bernama Tsuwaibah Al Aslammiyyah (yang kemudian menjadi ibu susu Rasulullah SAW sebelum Rasulullah SAW disusui oleh Halimah Assa’adiyyah).

Abu Lahab bernama asli Abdu Uzza bin Abdul Muthalib, saudara dari Abdullah ayah Rasulullah SAW. Meskipun termasuk keluarga dekat Rasulullah SAW, dia dan istrinya, Ummu Jamil Hindun binti Harb, amat memusuhi Rasulullah SAW dan dakwahnya. Saking kerasnya mereka berdua menentang Rasulullah SAW, sampai-sampai ketika di dunia pun mereka telah dicap sebagai ahli neraka. Allah SWT berfirman “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.” (QS. Al Lahab : 1-3)

Hal itu terkait sebagaimana yang terdapat dalam suatu hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari yang bersumber dari Ibnu Abbas bahwa suatu ketika Rasulullah SAW naik ke bukit Shafa sambil berseru, “Mari berkumpul pada pagi hari ini.” Maka berkumpullah kaum Quraisy. Rasulullah SAW bersabda, “Bagaimana pendapat kalian, seandainya aku beritahu bahwa musuh akan datang besok pagi atau petang, apakah kalian percaya kepadaku?” Kaum Quraisy menjawab, “Pasti kami percaya, sebab tidak kami dapati engkau berdusta.” Rasulullah SAW bersabda, “Aku peringatkan kalian bahwa siksa Allah yang dahsyat akan datang.” Berkatalah Abu Lahab, “Celaka engkau! Apakah hanya untuk ini, engkau kumpulkan kami?” Maka turunlah ayat diatas (QS. Al Lahab : 1-3) berkenaan dengan peristiwa yang melukiskan bahwa kecelakaan itu akan terkena kepada orang yang memfitnah dan menghalang-halangi agama Allah.

Abu Lahab yang dalam Al Qur’an telah dicap sebagai ahli neraka ternyata masih mendapatkan keringanan dari Allah SWT atas siksanya. Setiap hari Senin (karena merupakan hari kelahiran Raslullah SAW), Abu Lahab mendapatkan keringanan siksanya di neraka karena pada saat kelahiran Rasulullah SAW dia merasa gembira dengan memerdekakan hamba sahayanya. Masya Allah. Jika Abu Lahab saja yang ahli neraka masih dapat mendapatkan keringanan siksa neraka karena pernah satu kali bergembira atas kelahiran Rasulullah SAW, lalu bagaimanakah dengan orang yang sepanjang hidupnya bergembira dengan kelahiran Rasulullah SAW dan mati dalam keadaan Islam? Sangat mustahil bagi Allah SWT untuk tidak menepati janji-Nya.


Hauhal Ihtifal bil Mauliddin Nabawi Asy Syarif
Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki Al Hasani
 Hujjatul Islam Al Ghazali meriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki yang lupa membaca shalawat kepada Rasulullah SAW. Lalu pada suatu malam ia bermimpi melihat Rasulullah SAW tidak mau menoleh kepadanya, dia bertanya, “Ya Rasulullah, apakah engkau marah kepadaku?" Beliau menjawab, “Tidak.” Dia bertanya lagi, “Lalu sebab apakah engkau tidak memandang kepadaku?" Beliau menjawab, “Karena aku tidak mengenalmu.” Laki-laki itu bertanya, “Bagaimana engkau tidak mengenaliku, sedang aku adalah salah satu dari umatmu? Para ulama meriwayatkan bahwa sesungguhnya engkau lebih mengenali umatmu dibanding seorang ibu mengenali anaknya?”

Rasulullah SAW menjawab, “Mereka benar, tetapi engkau tidak pernah mengingat aku dengan shalawat. Padahal kenalku dengan umatku adalah menurut kadar bacaan shalawat mereka kepadaku.” Terbangunlah laki-laki itu dan mengharuskan dirinya untuk bershalawat kepada Rasulullah SAW, setiap hari 100 kali. Dia selalu melakukan itu, hingga dia melihat Rasululah SAW lagi dalam mimpinya. Dalam mimpinya tersebut Rasulullah SAW bersabda, “Sekarang aku mengenalmu dan akan memberi syafa’at kepadamu.” Yakni karena orang tersebut telah menjadi orang yang cinta kepada Rasulullah SAW dengan memperbanyak shalawat kepada beliau...

Maka barangsiapa yang ingin dikenali oleh Rasulullah SAW, hendaklah ia memperbanyak bacaan shalawatnya..
Maka Shollu 'Alan-Nabiyyil Musthafa..

(Kitab Mukasyafatul Qulub, bab IX, hal 55, karangan Hujjatul Islam Al Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al Ghazali RA)
Minggu, 23 Januari 2011

Lagu - Lagu Iwan Fals Terlengkap

Album Canda Dalam Nada (1979)
Dongeng Sebelum Tidur, Frustasi, Imitasi, Joni Kesiangan, Kisah Sepeda Motorku, Jaman Edan, Pie-Pie

Album Perjalanan (1979)
Aku Berjalan (Kau Adakah), Gaya Travolta, Ibu, Inspirasi (Gara-Gara Om Pasikom), Mak, Pemborong Jalan, Wanita Tiruan, Alasan, Perjalanan, Bencana Alam
  
Album Sarjana Muda (1981)
Ambulance Zig-Zag, Do'a Pengobral Dosa, Sarjana Muda, Yang Terlupakan, 22 Januari, Bung Hatta, Bangunlah Putra-Putri Pertiwi, Guru Umar Bakri, Puing I, Si Tua Sais Pedati
  
Album Opini (1982)
Galang Rambu Anarki, Tarmijah Dan Problemnya, Tak Biru Lagi Lautku, Opiniku, Obat Awet Muda, Antara Aku Kau Dan Bekas Pacarmu, Ambisi, Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi, Sapuku Sapumu Sapu Sapu
  
Album Sumbang (1983)
Puing II, Siang Pelataran SD Sebuah Kampung, Celoteh Camar Tolol Dan Cemar, Semoga Kau Tak Tuli Tuhan, Asmara Tak Secengeng Yang Kau Kira, Berikan Pijar Matahari, Jendela Kelas Satu, Kereta Tiba Pukul Berapa, Sumbang
  
Album Barang Antik (1984)
Barang Antik, Jangan Bicara, Neraka Yang Asyik, Nyanyianmu, Sunatan Massal, Tante Lisa, Jalan Panjang Yang Berliku, Kumenanti Seorang Kekasih, Salah Siapa, Asmara Dan Pancaroba

Album Sugali (1984)
Ma'af Cintaku, Siang Seberang Istana, Adzan Subuh Masih Di Telinga, Berkacalah Jakarta, Nak, Rindu Tebal, Serdadu, Sugali, Tolong Dengar Tuhan
Selasa, 18 Januari 2011

Do'a_ku untuk_ku

 Yaa Allah…
Bentuklah diriku menjadi manusia yang cukup kuat untuk mengetahui kelemahanku
Dan, berani menghadapi diriku sendiri saat dalam ketakutan
Manusia yang bangga dan tabah dalam kekalahan
Tetap jujur dan rendah hati dalam kemenangan
Bentuklah diriku menjadi manusia yang berhasrat mewujudkan cita-citaku
dan tidak hanya tenggelam dalam angan-anganku saja

"Seorang hamba yang sadar bahwa mengenal Engkau dan diriku sendiri adalah landasan segala ilmu pengetahuan"

Yaa Allah…
Aku memohon kepada-Mu, janganlah Kau pimpin diriku di jalan yang mudah dan lunak
Namun, tuntunlah aku di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan
Biarkan diriku belajar untuk tetap berdiri di tengah badai dan senantiasa belajar untuk mengasihi mereka yang tidak berdaya
Ajarilah aku berhati tulus dan bercita-cita tinggi, sanggup memimpin diriku sendiri, sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain
Berikanlah hamba diri yang mengerti makna tawa ceria tanpa melupakan makna tangis Diri yang berhasrat untuk menggapai masa depan yang cerah namun tak pernah melupakan masa lampau
Dan, setelah semua menjadi milikku…
Berikan aku cukup rasa humor, sehingga aku dapat bersikap sungguh-sungguh namun tetap mampu menikmati hidupku
Yaa Allah…
Berilah aku kerendahan hati …
Agar aku ingat akan kesederhanaan dan Keagungan yang hakiki
Pada Sumber Kearifan, Kelemah-lembutan dan Kekuatan yang Sempurna…Amin Yaa Rabbal 'Alamin